ANDAI AKU MENJADI SEORANG GURU
Di jaman yang semakin berkembang ini mungkin pekerjaan menjadi seorang guru adalah pekeraan yang dijaikan sampingan saja,atau ada juga yang beranggapan bahwa menjadi guru itu hanya membuang-buang waktu,kerja tiap hari hanya menjapat gajih yang sedikit,Bagiku, menjadi seorang guru tidak hanya sekedar berdidri didepan kelas, menerangkan pelajaran, dan mentransfer ilmu. Kalau kita membuka mata lebar-lebar, profesi sebagai guru jauh melampaui itu semua. Bahkan seorang guru yang professional dapat merubah bangsa ini secara keseluruhan.
Padahal di dunia ini pekerjan yang paling menyenangan adalah ketika menjadi guru,bayangkan saja oleh kita semua,seorang guru yang susah payah mengajar kita dari sejak kecil,dari kita belum bisa apa-apa sampai kita jadi orang yang sukses,jasa guru kepada kita takan pernahbisa terbalaskan,sungguh mulia para guru yang berjuang tanpa tanda jasa ini.
Andaikan aku bisa memberikan sesuwatu yang berharga pada guru-guruku yang sudah mengajari aku sejak kecil hingga dewasa ini,andai aku mempunyai pulau yang indah,itu tidak bisa dibandingkan dengan jasa-jasa para pahlawan tanpa tanda jasa ini.Mereka rela menghabiskan waktunya bersama-sama anak asuhnya,meskipun terkadang ada murid yang suka menjelek-jelekan guru,tapi mereka tetap tidak patah arang dalam menghadapi cobaan yang terjadi.
Andai aku seorang guru, hal ini jelas bukan suatu hal yang mudah bagiku. Aku harus melatih kesabaranku, bukan kesabaran biasa, tapi kesabaran tingkat tinggi. Kesabaran adalah hal yang paling penting dan mutlak dimiliki oleh seorang guru. Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang kompleksitasnya tinggi. Seorang guru tak hanya harus memikirkan silabus, pemenuhan tuntutan kurikulum, dan tetek bengek prosedur yang lain. Tapi hal yang (menurutku) lebih penting, adalah hubungan dengan siswa. Urusan dengan siswa, adalah urusan dengan manusia, dan urusan dengan manusia adalah urusan yang kompleks dan tak jarang sangat rumit. Inilah yang membuat seorang guru harus memiliki kesabaran yang besar.
Andai aku seorang guru,aku ingin sekali memajukan dunia pendidikan di Indonesia,aku tidaqk mau peristiwa 70 tahun kebelakang terulang kembali,bangsa kita di jajah oleh bangsa lain karena kebodohan yang di miliki oleh Indonesia,alahkan sulitnya orang-orang jaman dulu untuk menuntut ilmu,hanya oarng-orang tertentu saja yang bisa bersekolah.bila kita sadar,seharusnya kita malu akan perilaku pelajar sekarang yang menuntut ilmu dengan leha-leha,aku ingin mengubah sikap para pemuda masa depan agar kelak mereka menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Sungguh menyedihkan nasib para guru yang berada di Indonesia,sebuah puisi untuk Guru ku yang tercinta:
INGATANKU TENTANGNYA (GURU)
Senyum indah menghiasi wajahnya ketika ku tatap wajahnya
Hilang dahagaku yang haus akan ilmu
Dia mengisi dengan kesabarannya
Tak pernah kulihat ia mengerutkan wajahnya karena memang disengaja
Kecuali bila ku salah
itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya
Dan membuatku percaya
Seolah ia mengatakan “Semoga aku bisa lebih baik dan tak salah lagi!”
Betapa kucintai dia
Layaknya cintaku pada ibu dan ayahku
Dia guruku!
Guru yang ku sayang!
Tak pernah terpikir olehku untuk menyakiti hatinya
Apalagi kecewa atau marah padaku
Layaknya para guru lain yang gila akan kehormatan
Kehormatan yang selalu mereka agungkan tanpa berpikir “apa salahku?”
Apa karena aku terlihat sama dengan pembuat ulah?
Guruku itu memang beda!
Tetap dia yang kusayang walau ada banyak guru dalam hidupku
Dia yang kuharap selalu ada
Dia yang mengajariku sesuatu
Inspirasiku tak luput dari perangainya
Sabar dan bertanggung jawab
Yang tak hanya mengajar dikelas
Di luar pun ia lakukan
Yang mengajariku betapa penting untuk mencintai sesuatu
Sesuatu yang akan membuka jalan terang dalam hidup
Serius dan konsentrasi pada apa yang telah kita pilih
Bertanggung jawab pada pilihan
Itulah ajarannya padaku
Ajaran seorang guru yang paling kusayang
Senyum indah menghiasi wajahnya ketika ku tatap wajahnya
Hilang dahagaku yang haus akan ilmu
Dia mengisi dengan kesabarannya
Tak pernah kulihat ia mengerutkan wajahnya karena memang disengaja
Kecuali bila ku salah
itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya
Dan membuatku percaya
Seolah ia mengatakan “Semoga aku bisa lebih baik dan tak salah lagi!”
Betapa kucintai dia
Layaknya cintaku pada ibu dan ayahku
Dia guruku!
Guru yang ku sayang!
Tak pernah terpikir olehku untuk menyakiti hatinya
Apalagi kecewa atau marah padaku
Layaknya para guru lain yang gila akan kehormatan
Kehormatan yang selalu mereka agungkan tanpa berpikir “apa salahku?”
Apa karena aku terlihat sama dengan pembuat ulah?
Guruku itu memang beda!
Tetap dia yang kusayang walau ada banyak guru dalam hidupku
Dia yang kuharap selalu ada
Dia yang mengajariku sesuatu
Inspirasiku tak luput dari perangainya
Sabar dan bertanggung jawab
Yang tak hanya mengajar dikelas
Di luar pun ia lakukan
Yang mengajariku betapa penting untuk mencintai sesuatu
Sesuatu yang akan membuka jalan terang dalam hidup
Serius dan konsentrasi pada apa yang telah kita pilih
Bertanggung jawab pada pilihan
Itulah ajarannya padaku
Ajaran seorang guru yang paling kusayang
Bayangkan dulu Malaysia yang menuntut ilmu di Indonesia tapi sekarang malah sebaliknya,penurunan mutu pendidikan ini tidak bisa di biarkan begitu saja,jika aku menjadi seorang guru yang aku ingin hanya bisa memajukan bangsa Indonesia agar tidak terpuruk dalam kerasnya perkembangan jaman,guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa suatu yang membanggakan karena ilmu yang kita punya bisa bermanfaat bagi generasi selanjutnya,aku ingin memperbaiki sisten pendidikan yang semakin memburuk contohya saja kurang di perhatikannya para pensiunan-pensiunan guru,banyak orang yang pintar tidak di maanfaatkan oleh Negara,walaupun ad beberapa orang yang berjasa pada sang merah-putih tapi itu hanya sementara,entah apakah bila ia kelak tua akan diperhatikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar